Penulis : Flazia
Penerbit : Grasindo
Halaman : 232 hlm
ISBN : 9786022517191
Published October 20th 2014
“Tidak Butuh Satu Detik untuk Mencintaimu…”
Samantha Arin:
Dia adalah Kai Takahashi, seorang aktor, vokalis sekaligus gitaris band terkenal Mr. Sky. Pagi tadi kakeknya meninggal. Dia pasti bersedih karena hal itu.
“Aku turut berduka cita, aku tahu ini membuatmu sedih. Aku mengerti apa yang kau rasakan…”
“Kau mengerti?” ujar Kai sinis padaku. “Skenario apa sih yang kalian hafalkan? Kenapa semua dokter selalu bilang tahu apa yang kurasa, tapi wajah kalian tetap tampak begitu tenang? Kalau kalian tahu bagaimana rasanya, kalian tidak akan setenang itu! Sadar tidak sih kalau kalian itu sok tahu?!”
Kai Takahashi:
“Sok tahu?! Dengar ya, kami tidak sok tahu! Kami hanya berusaha membantu!”
“Aku tidak butuh bantuan!” ujarku. “Aku... aku hanya… butuh Kakekku…”
“Kau butuh Kakekmu? Kalau begitu kau butuh mati!” ucap gadis berjas putih itu marah.
A-Apa? Mati dia bilang?
“Kau terkejut mendengar skenario yang tidak pernah kau dengar sebelumnya? Kau perlu tahu kalau kami tidak bersandiwara! Kami mengabdi mempertaruhkan hidup untuk semua pasien yang membutuhkan kami! Dan itu bukan sandiwara seperti yang biasa kau lakukan di drama!”
Judulnya unik ya, hehe. Tapi sebenernya yang buat aku tertarik buat baca ini karena tokohnya dokter—tapi lebih tepatnya calon dokter.
Jujur, sebenernya aku cukup kecewa dengan novel ini. Entah karena ekspetasiku yang terlalu berlebihan atau novelnya yang not my cup of tea.
Ini kali pertama aku baca karya penulis. Dan ini kali pertama juga aku baca novel lokal berbau medis. Ya memang jarang (banget) nemu novel lokal dengan unsur langka itu. Karena ya, risetnya itu yang gak gampang. Tapi aku salut sama kak Flazia yang berani tampil beda dengan menggabungkan unsur dokter-penyanyi. Love in the spotlight!
Sebenarnya konfliknya tidak terlalu kompleks. Bahkan cukup wajar untuk seorang penyanyi terkenal. Dan sebenarnya masih banyak bagian yang bisa digali lagi. Terlebih dari sisi Samantha Arin dengan kedokterannya.
Oke, sebenarnya aku berekspetasi tinggi, berharap akan ada banyak kasus medis yang cerdas—mengingat Tokyo adalah kota besar. Tapi sejauh ini, aku hanya menemukan satu plot dimana terjadi kecelakaan mobil. Meski aku kecewa dengan penyelesaiannya yang mendatangkan Kazuo sebagai penyelamat lain. Tetapi di lain sisi, aku bisa merasakan kondisi Samantha Arin—yang gerogi sekaligus penuh ketegangan—ketika memberi pertolongan pertama yang tidak biasa itu. Kasus medis yang unik dan cerdas!
Tentang hal berbau Jepang—dan menurutku yang buta tentang negara itu—penggambaran settingnya cukup baik. Pun dengan hal-hal berbau medis yang cukup mendetail dengan footnote yang bertebaran di beberapa halamannya.
Satu lagi yang menjadi nilai plus, aku suka dengan pergantian pov antar tokohnya—mengingat kisahnya di ambil dari sudut pandang satu. Hanya saja aku kurang merasakan perbedaan ‘aku’ untuk jiwa laki-laki dengan jiwa perempuan.
Dua bintang untuk kisahnya!
0 komentar:
Posting Komentar