Penulis : Altami N.D
Penerbit : Gramedia
ISBN : 9786020312996
Seri : Young Adult
Halaman : 256 hlm
Cetakan pertama, 2015
"Yang terpenting dari sebuah perjalanan bukanlah tujuannya, tapi makna dari perjalanan tersebut. It's not about destination, but it's about the journey."
“Mimpi itu tentang perjuangan, cerita dan cinta.”Lina Budiawan baru saja lulus SMA dan dihadapkan pada kenyataan bahwa dia harus masuk ke fakultas yang tidak sesuai dengan minatnya karena orangtuanya menganggap jurusan itu memiliki masa depan yang cerah dibandingkan passion-nya, menulis.
Namun, Lina tetap tidak rela melepaskan genggaman pada mimpinya. Ketika dia dikelilingi orang-orang yang terus- menerus bicara mengenai bidang yang tidak sedikit pun Lina minati, justru semakin erat dia mencengkeram obsesi menulisnya. Meski harus mengesampingkan keluarganya.
Hingga liburan selama seminggu di Hong Kong menguak semua rahasia dan cerita lama yang tidak pernah Lina ketahui tentang sejarah keluarganya. Lina pun harus berpikir ulang. Menjadi idealis atau realistis?
Seorang gadis keturunan Cina, Lina Budiawan bercita-cita menjadi novelis hingga melihat karyanya dipajang di toko buku. Tetapi keluarganya tau apa yang terbaik buat Ling-Ling yang berharap dapat meneruskan bisnis keluarganya. Lina tahu benar, passionnya adalah menulis. Setiap harinya dia mencuri waktu demi merampungkan novelnya. Memang, fakultas peternakan sangat jauh dari passionnya. Tapi ternyata, pilihan keluarganya dikabulkan lewat SNMPTN!
Selama seminggu, bermaksud melepas penat dan belajar lebih dalam tentang serba serbi petenarkan, Lina mendapat liburan gratis ke Hongkong. Tentu saja, dengan dikelilingi orang-orang dari bidang peternakan. Jadi, apa yang ditemukan Lina di perjalanannya?
“Apa gunanya aku kalau bisa menjadi apa yang aku mau api nggak berguna bagi orang-orang terdekatku, keluargaku sendiri?”
“Kalau aku sampai nggak memedulikan orang-orang yang sudah sayang dan memedulikan aku, hanya demi mewujudkan mimpiku sendiri, aku akan merayakan keberhasilanku di puncak dengan siapa nanti? Kayaknya bukan ini yang disebut mimpi. Ya kan?” --Hlm. 204
“Mimpi itu sederhana, yang rumit manusianya.”Tentang mimpi, passion, dan keluarga. Ketiga topik yang banyak dipermasalahkan oleh banyak remaja, termasuk saya. Dari novel ini juga saya banyak belajar, bagaimana menyikapi mimpi dan passion.
Semua karakter di dalam novel bercover biru ini ikut andil dalam perjalanan Lina meyakinkan mimpinya. Kebanyakan tokohnya merupakan etnis Tionghoa. Jadi banyak berbicara seputar Cina. Seperti penggambaran setting selama di Hongkong yang cukup memuaskan. Tidak hanya itu, ada juga cuplikan sejarah Cina di Indonesia. Menarik dan tidak terkesan menggurui.
Ditambah lagi serba-serbi peternakan yang merupakan poin plus bagi pembaca. Hal menarik yang jarang ditawarkan oleh novel-novel bergenre sama.
Alurnya pun sarat makna. Sukses membuat saya mengambil hikmah dari makna perjalanannya ke Hongkong. Dan kehidupan keluarga Lina.
Unsur romancenya ada, tetap tidak ditonjolkan. Sangat disayangkan, karena saya sempat berekspetasi lebih. Ah, Chen Zhang! Tapi porsinya cukup untuk menunjukkan tokoh ‘saling tertarik’.
“Chen, harus bayar pakai apa nih supaya ketebus? Aku banyak ngrepotin kamu”
“Bayar pakai sisa hidup kamu aja ke aku” --Hlm. 206
Hanya saja, saya sedikit terganggu dengan kesalahan yang bertaburan di beberapa halaman. Saya sedikit kecewa karena beberapa kali harus menjeda karena typo. Dan yah, semoga untuk cetak ulang selanjutnya bisa diperbaiki lagi ya.
Overall, saya suka. Terlebih untuk kutipan-kutipan manisnya yang terselip.
“The best and most beautiful things in the world cannot be seen or even touched. They must be felt with the heart” - Helen KellerEmpat pesawat kertas untuk seminggu perjalanannya meyakinkan mimpi. Dan direkomendasikan buat kamu yang sedang dilema memilih mimpi. Semoga tidak galau lagi!
“I’m not princess because I have a prince, but because my father is a king.” –hlm 222
0 komentar:
Posting Komentar