Penulis : Prisca Primasari
Penerbit : Grasindo
Tahun terbit : 2014
Hardcover, 80 hlm
Di Distrik Jiyugaoka yang mungil, cantik, dan berwarna-warni, Hitomi tiba-tiba bertemu pria aneh yang mengungkit-ungkit tentang kematian.
Siapa sebenarnya pria itu? Dan... lho, lho, mengapa dia jadi menyuruh Hitomi mencarikan syal warna French Pink? Mana mungkin sih pria beraura gelap seperti itu menyukai warna pink? Dan untuk apa juga?
Ck. Sungguh. Pria itu benar-benar merepotkan Hitomi.
“Anda ingin mati, ‘kan?”
“Bukan urusan Anda,”
“Orang yang ingin mati itu urusan saya. Jadi, sampai bertemu besok.”
Seseorang serba hitam tiba-tiba datang mengetahui keinginan Hitomi. Kedatangan Hane—nama lelaki itu--beberapa hari berurutan kemudian meminta bantuan gadis itu mencari barang-barang dengan warna tidak biasa. Tapi anehnya, tidak hanya satu. Dan itu cukup menganggu, bagi Hitomi.
“Saya rasa, Hitomi-san, Anda lebih buta warna daripada saya.”
Ini kali pertama aku membaca karya kak Prisca. Dan aku dibuat jatuh cinta pada gaya menulisnya. Renyah, mengalir, dan penuh chemistry. Hingga sepertinya aku candu untuk membaca karyanya yang lain!
French Pink adalah novela dengan 80 halaman, dan untuk kisah Hitomi dan buta warnanya cukup pas dan tidak berlebihan. Konfliknya tidak terlalu rumit sesuai porsi novela, tetapi penyelesaiannya sangat memuaskan! Penuh twist dan melenceng jauh dari tebakan awal saya.
Pembentukan karakternya juga unik. Ada Hitomi yang mendadak buta warna dan hidupnya menjadi kelabu. Sedang Hane yang memang buta warna tetapi penuh semangat dan misteri.
Worth, 4 pita french pink untuk novelnya!
0 komentar:
Posting Komentar