Penulis : Nathalia Theodora
Penerbit : Ice Cube
ISBN : 9789799106537
Paperback, 216 pages
Published January 27th 2014
"Apa kamu ini nyata? Atau cuma ada dalam pikiranku saja?"
"Aku nyata," kata Henry. "Aku memang kembali untukmu."
"Aku nggak ngerti," kataku. "Rasanya beban pikiranku terlalu banyak sampai aku nggak bisa mengerti apa pun."
Regina terbangun dari koma dan menyadari bahwa ada sesuatu yang terasa salah dalam hidupnya. Kehilangan sebagian ingatan membuatnya bertanya-tanya tentang apa yang salah itu. Seperti bercermin di air yang keruh, Regina terus menerus mencari potongan ingatannya yang hilang itu. Tanpa bantuan siapa pun, kecuali Alex, cowok yang ditemuinya di taman tak lama setelah dia pulih dari kecelakaan yang menimpanya.
Bersama Alex, sedikit demi sedikit ingatannya datang kembali melalui sekelebat bayangan. Dan seiring itu juga hatinya mulai terbiasa dengan perhatian dan keisengan Alex. Hingga suatu hari, ketika potongan ingatannya terkumpul semua, Regina sadar bahwa ada yang salah dengan Alex.
“Cinta bisa menghilang dari ingatanmu, tapi tidak dari hatimu.”Ini kali kedua aku baca kisah dari seri bluestroberi. Dan Someone to Remember ini juara ketiga ya? Wah!
Ini juga kali pertama aku baca karya penulis. Dan langsung jatuh cinta dengan gaya menulisnya! Sungguh. Aku menghabiskan novel ini sekali duduk. Entah karena waktu berjalan terlalu lambat, atau tulisannya yang sangat lincah dan mengalir. Bahasanya sederhana, tanpa diksi yang berlebihan.
Sekalipun ini sad story—karena seri bluestroberi adalah cinta yang sedih—tapi dialognya sesuai porsi dan tidak dilebih-lebihkan. Porsi yang remaja banget!
Sebenarnya dalam 1/3 perjalanan membaca, aku sudah menebak alur ceritanya. Predictable! Tetapi—lagi-lagi karena gaya menulisnya—aku tetap menikmati kisahnya hingga tamat. Memang sih, ide ceritanya tidak terlalu ‘wah’ dan konfliknya menurutku tidak terlalu kompleks. Plot twistnya juga tidak banyak. Namun aku suka dengan caranya mengemas novel ini—alasan empat bintangku.
Ahiya, sebenernya aku merasa ada beberapa bagian yang masih bisa digali lagi untuk memperkuat emosi ‘sedih’nya. Sekalipun tidak, aku pikir novel ini sudah cukup kok.
Aku menemukan satu typo, ada kesalahan penyebutan nama. Tetapi tidak menganggu alur, kok.
Dan yah, setelah menamatkan ini, aku merasa harus membaca karya kak Nathalia lagi. Semoga kesampaian! Ehehe.
Worth, 4 bintang untuk kisahnya!