Penerbit : Grasindo
Penulis : Kezia Evi Wiadji
Terbit : Desember 2014
Desainer : Cynthia Yanetha
Penata isi : Abdurrahman
Halaman : vi+145 hal.
ISBN : 978-602-251-776-4
Blurb :"Dalam pelarian aku menemukan kebenaran."
Amy dan adiknya, hidup bersama orang tua yang tidak lagi saling mencintai. Keberadaan sang ayah telah digantikan oleh materi, sementara sang ibu selalu menyakiti dirinya sendiri. Bertahun-tahun Amy merasa tidak bahagia. Gedung gereja dan kesibukannya sebagai panitia Natal selalu menjadi pelariannya.
Suatu hari, sepulang sekolah, Amy menemukan rumah dalam keadaan kosong. Hanya terdapat jejak darah di lantai dan di kamar ibunya. Sesuatu yang mengerikan telah terjadi dengan ibunya!
Karena tak mampu lagi bertahan, Amy melarikan diri. Lari dari keluarga yang tak lagi memberi rasa aman, kebahagian, kasih sayang.
Tetapi...
Seorang cowok menyebalkan, memergoki pelariannya itu!
Ulasan :
Aku memang menyukai cara bercerita kak Evi--sejak membaca I Am Yours. Deskripsinya ringan dan ngalir! Awalnya sempat ragu untuk menuntaskannya. Takut ada istilah 'asing'--tentang Natal--yang butuh artian khusus. Tapi nyatanya, novel ini lancar di kacamata pembaca sepertiku--yang awam dengan hal tersebut.
Mengangkat kisah tentang Natal, bukan berarti tidak layak dibaca oleh mereka yang muslim. Salah! Nyatanya, kak Evi menepis argumen tersebut. Aku sendiri mendapat banyak hikmah setelah membaca; tentang perlarian yang tidak akan pernah ada ujungnya, kecuali jika kita menyelesaikan pangkalnya--akar masalah.
Aku juga menemukan kejutan di duapertiga bagian novel ini; tidak mengira bahwa akarnya serabut--punya masalah yang komplek. Dan, kak Evi sukses merangkai alur yang cukup rapi dan berkaitan satu dengan yang lain.
Dan tunggu dulu, si Reno mengucir kuda rambutnya? Yang benar saja, Kak? Ah, apa dia masih bisa terlihat cool, kak? Hehehe x'))
Tidak ada yang sempurna, begitu juga novel ini, tentu saja. Ada beberapa typo tanda baca. Hanya beberapa, dan tidak menganggu, kok.
Yang kedua di halaman 125;
"Nggak Papa, Tante." Seharusnya, huruf 'P' tidak kapital. Ini cukup menganggu, karena saat itu papa Amy juga ada di sana.
Juga di halaman 113;
"....karena dari ibu yang berbeda." Nah, bukannya ayah yang berbeda, ya? Bukannya kalimat selanjutnya mengatakan begitu?
Dan dari aku pribadi, penyelesaian konflik terhadap 'batin' Amy bisa dibilang sukses. Tapi untuk ayah ibunya kurang, Kak. Kurang greget hehehe :'D
Yeah, hanya itu. Tidak sebanding dengan kepuasanku saat menamatkannya, kok!^^ Terimakasih novelnya, Kak :)) Terus menulis!
"Karena aku pernah melakukan kesalahan, kini aku lebih mengerti arti kata maaf dan mengampuni. Karena aku pernah merasakan kesepian, kini aku lebih bisa menghargai kebersamaan. Karena aku pernah merasakan kesedihan, kini aku lebih bisa menghargai kebahagiaan."--pg.140
5 komentar:
Kayanya keren nih, Thanks reviewnya :)
dek, follow blogku... ada di twitter keterangannya.
serius ya dek. aku gk tau flashfiction itu apa-_- POV itu apa juga gk tau--
Terimakasih kembali sudah mau mampir, Kak^^
Wah Runaway nya kak Evi ^^ aku udah lihat Book Trailer nya dan itu bikin penasaran hehe, aku baru akan baca ini :D, iya akan baca hoho jadi tambah penasaran ^^
Keren, kok^^ Mengangkat tema yang tidak sering diangkat :D Yuk, baca! :))
Posting Komentar